Selasa, 04 Agustus 2009

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI INDONESIA

1) Hamdi Mayulu: Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Jl. Pasir Belengkong Kampus Gunung Kelua Samarinda 75123); 2) C. Imam Sutrisno: Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (Kampus drh. Soejono
Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275).

Abstrak

Peternakan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembagunan nasional. Salah satu kebijakan pemerintah dalam pembangunan subsektor peternakan di Indonesia adalah upaya untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Untuk mendukung Program Kecukupan Daging (PKD) 2010 yang saat ini telah direvisi menjadi 2014, telah dilkukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan produktivitas, produksi maupun populasi sapi potong. Program kecukupan daging yang dirancang Direktorat Jenderal Petenakan mengacu kepada tiga program Departemen Pertanian yaitu: Program Pengembangan Agribisnis (PPA), Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (PPKP) dan Program Ketahanan Pangan (PKP). Dimana dalam program ini diharapkan produksi daging dalam negeri mampu memberikan konstribusi sebesar 90-95%. Pengembangan peternakan sapi potong selama ini sudah dikerjakan bersama antara pemerintah, masyarakat (peternak skala kecil) dan swasta. Pembangunan peternakan terutama pengembangan sapi potong perlu dilakukan melalui pendekatan usaha yang berkelanjutan. Pengembangan usaha sapi potong harus didukung dengan pengembangan industri pakan melalui optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber bahan baku lokal spesifik lokasi dan berorientasi pada pola yang terintegrasi, kenyataan menunjukkan bahwa pengembangan sapi potong masih belum berhasil dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, termasuk rentan terhadap serangan penyakit. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai kelemahan dalam sistem pengembangan peternakan yang kompleks. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk mencari model pengembangan dan kelembagaan yang tepat, berbasis masyarakat dan secara ekonomis menguntungkan dalam penerapannya. Upaya untuk penyediaan pakan ternak harus dilakukan secara komprehensif yang meliputi penerapan konsep feed or forage budgeting, perawatan dan pemanfaatan hijauan yang ada, pengembangan hijauan unggul, pengembangan usaha integrasi antara ternak dan tanaman pangan atau tanaman perkebunan dan penggalian potensi pakan lokal.
Kata kunci: kebijakan; pengembangan; sapi potong; produktivitas
Admin 2009 Agustus
Hamdi Mayulu,Ir.,M.Si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang sopan,tidak melanggar etika